Kutipan

Berbicara Cinta

1.jpg

Ada banyak orang yang bisa kamu cintai didunia ini dan juga mencintaimu. Banyak orang yang telah melewati kegagalan dalam cinta. Mungkin orang yang kamu temui saat ini adalah pasangan yang baik. Orang di masa lalumu mungkin bukanlah orang baik. Dan sebagian besar orang yang kamu temui mungkin ada diantara keduanya.

Ada cinta yang bertahan seumur hidup, namun tidaklah konstan. Jika gagal, tak berarti bahwa itu bukanlah cinta. Ada cinta yang tumbuh seiring berjalannya waktu. Ada cinta yang perlahan hilang seiring berjalannya waktu. Ada cinta yang hanya bertahan dalam beberapa hari, ada yang berjalan selama bertahun-tahun, ada pernikahan, ada pula perceraian.

Dua remaja yang bergandengan tangan, suami istri di usia yang senja yang saling menatap dan tersenyum, cinta masa remaja, cinta di usia senja, pada akhirnya cinta hanyalah sebuah kata kerja. Dan akhirnya kegagalan dalam urusan cinta bergantung pada effort masing-masing.

Cinta penuh dengan mitos. Cinta adalah ekstasi dan penderitaan, kebebasan dan pemenjaraan, rasa memiliki dan kesepian. Cinta adalah ketidakseimbangan kimiawi yang membuat kita merasakan emosi yang tinggi, gairah dan kegembiraan saat kita bersama seseorang yang kita cinta. Terkadang orang berbicara cinta hanya tentang kebahagiaannya saja tapi lupa bahwa patah hati, pengorbanan, kesepian juga berasal dari cinta.

Ada orang yang tak memiliki apapun untuk ditawarkan. Tak mencintai diri sendiri dan berharap orang lain mencintai. Ada orang yang setiap paginya masuk ke berbagai social media untuk mencari cinta.

Kita terpenjara karena konsumsi cinta yang dipertontonkan dalam tayangan televisi. Mungkin bukan seorang pangeran/putri dongeng yang datang dan menciummu dan segala permasalahan hidupmu selesai, tapi dalam kehidupan nyata yang datang kepadamu hanyalah perempuan/laki-laki biasa malah bisa jadi menambah permasalahan dalam hidupmu. Ya, menambah permasalahan dalam hidupmu. Sebagian orang berfikir bahwa mereka bisa menaruh kebahagiaan diatas tangan orang lain dan membuat orang lain bertanggung jawab atas kebahagiaan kita hingga terkadang karena ekspektasi kebahagiaan yang berlebihan justru merusak cinta itu sendiri. Dia mungkin gak akan memayungimu dalam hujan, membawakanmu buket Mawar merah di hari valentine ataupun memasakan makanan yang enak untukmu tapi punya cara lain yang berbeda dari kebanyakan yang dipertontonkan dalam drama. Jadi mengapa kita masih menaruh kebahagiaan diatas tangan orang lain?. Kebahagiaan bukan berada di tangan orang lain tapi ada didalam diri kita.

 

Kutipan

Cara Tuhan Menyapa Manusia

27577056_586787831667635_3789101413607407616_n

Dalam Hinduisme agar hidup lebih sempurna, menyeluruh, universal, dan sepenuhnya manusiawi dimulai dengan menanyakan apa yang manusia inginkan.

Budhisme dimulai dengan kesadaran (manusia yg terbangun).

Konfusius dan Tao yang mewakili dua kutub yang berbeda dari karakter China, saling melingkari seperti Yin dan Yang.

Salam (Islam) yg berarti kedamaian yg diperoleh karena memasrahkan diri kepada Tuhan.

Pencarian Yahudi akan makna yg berakar pada pemahaman mereka mengenai Nan Ada yg mutlak.

Kabar Baik yang bergelora didada setiap penganut Kristen dan cinta kasih yg lahir.

Orang-orang zaman dahulu yg memperlakukan hasrat mereka akan bumi & jejaring kehidupan sebagai api yg sakral dan utama.

Pada akhirnya setiap agama memiliki aturan emasnya masing-masing, jika orang dari berbagai budaya memiliki watak berbeda, Tuhan mungkin mempertimbangkan perbedaan watak semacam itu untuk menyapa manusia dengan berbagai macam agama yang ada didunia.

Kutipan

Bangsa Viking dan Optimisme Gue

IMG_8865.JPG

Gue adalah korban dari optimisme gue sendiri selama bertahun-tahun. Mulai tahun 2012 gue mulai banyak mengalami kegagalan. Gue selalu berfikir mungkin Tuhan lagi negur gue atas kesalahan-kesalahan yang gue lakuin. Mungkin Tuhan pengen gue belajar dari kegagalan gue. Mulai tahun 2012 optimisme gue dalam hidup mulai menghilang, gue gak pengen apa-apa, terkadang gue bangun dari kasur dan tiba-tiba berkata ”oh gue masih hidup, hari ini gue mengalami apalagi ya” gue gamau mengalami berbagai nasib buruk yang menimpa lagi, gue gaberani menatap hari-hari yang akan gue alami nantinya lalu gue memilih buat tidur lagi berjam-jam kadang seharian.

Gue adalah korban optimisme gue yang overdosis. Tapi tanpa optimisme gue merasa gak semangat menjalani hari-hari yang gue lewati.

”Seorang pengecut percaya ia akan hidup selamanya bila ia tetap bersembunyi ketika berada di medan peperangan, Namun di masa tuanya ia tidak akan merasakan kedamaian meski tombak tidak mengenainya” Hávamál

Barangkali syair tua zaman Viking tersebut sedikit merubah gue yang mulai kehilangan optimisme dalam hidup. Gue merupakan pengecut yang sering meghindar dari masalah-masalah yang gue hadapi, terhadap mimpi-mimpi gue, gue terlalu takut untuk gagal ataupun bermasalah dengan orang lain. Gue selalu inget suatu kalimat dalam buku : “ada satu hal yang ikut hilang ketika orang-orang meninggal, impian mereka. impian untuk melakukan hal lain dalam kehidupan, kepenatan yang kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari disebabkan kenyataan sederhana bahwa sebagian besar dari kita sebenarnya memilih untuk melakukan hal lain ”.

Menurut bangsa Viking, surga (Valhalla) adalah tempat bagi orang-orang yang menunjukan keberanian didunia. Dengan pemikiran tersebut bangsa Viking kuno gak mau mengalami kematian yang disebabkan oleh usia tua dan bukan karena berperang, sehingga meskipun bangsa Viking gak mewariskan monumen, bangunan, kuil, gereja, kota, kebangsaan, kelompok etnik, dan masakan khas tertentu namun mereka terkenal karena keberaniannya mengarungi samudra dengan perahu kecil yang membinasakan, menjarah, merampok, membunuh dengan kejam dan aksi lainnya mereka lakukan dengan berani.

Hidup memang seperti roda yang berputar kadang diatas dan kadang dibawah tapi kalau kita gak berusaha jangan-jangan roda itu akan lambat dalam bergerak atau malah jangan-jangan ada hal yang membuat roda itu gak bisa berputar. Keberanian bangsa Viking membuat gue sedikit lebih berani atas pilihan yang gue pilih. Hidup bukanlah sandiwara, bukan pula gladi resik, gak ada satu hal yang bisa diraih tanpa melibatkan resiko. Hidup didunia cuma sekali, apakah gue akan menyesal atas pilihan gue pilih ketika gue tua nanti ?